Surabaya (beritajatim.com) – Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) memberikan pemeriksaan mata gratis bagi para jurnalis di Surabaya. Kegiatan ini sebagai rangkaian Hari Jadi ke-108 P4MU.
Ada 46 jurnalis dari berbagai media yang mengikuti layanan kesehatan mata tersebut. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 70 persen peserta terindikasi mengalami gangguan refraksi, dan memerlukan kacamata.
Sedangkan 15 persen dari para peserta mengalami sindorma mata kering. Hasil ini menunjukan ada kinerja para jurnalis yang banyak bersinggungan dengan gawai, sehingga berdampak langsung pada indra penglihatan.
“Sisanya cukup menerima resep. Wartawan dan masyarakat tidak perlu sungkan menjadikan Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) sebagai jujukan pertama kapan pun mengalami keluhan seputar mata, ujar Ketua Badan Pengurus P4MU Arif Afandi, Sabtu (14/10/2023).
Sementara itu, Habibur Rohman, salah satu jurnalis foto mengatakan jika layanan pemeriksaan yang diberikan oleh RSMU begitu detail. Ia mengaku bahwa minus pada matanya kini bertambah.
Habib mengungkapkan, matanya cenderung kering karena setiap hari harus berkeliling untuk memburu berita foto. Karena itu, menurutnya seorang pekerja lapangan harus sering-sering memeriksakan mata.
“Pemeriksaan yang dilakukan lebih detail. Beberapa waktu lalu penglihatan saya sempat kabur lagi. Setelah diperiksa minusnya nambah. Ternyata, setelah diperiksa saya juga punya plus. Sarannya, dikurangi intensitas bertatapan dengan gawai,” ungkapnya.
Sekedar informasi, pada acara peringatan Hari Jadi P4MU bertajuk World Sight Day 2023 ‘Love Your Eyes at Work’ tersebut juga digelar diskusi seputar ‘Computer Vision Syndrome’ bersama Ketua Badan Pengurus P4MU, Direktur RSMU, dan dr Kitriastuti, dan para jurnalis. [ipl/kun]